Jelang Lebaran, Heboh 2 Kasus Perampokan Bersenjata

Jelang Lebaran, Heboh 2 Kasus Perampokan Bersenjata

CIREBON - Menjelang Hari Raya Idul Fitri aksi kejahatan semakin meningkat di wilayah hukum Polres Cirebon. Dalam sehari, kawanan perampok bersenjata pistol dan samurai beraksi di tempat berbeda. Peristiwa yang berlangsung Kamis (30/6) dini hari itu, pertama minimarket di Desa/Kecamatan Ciwaringin. Kedua, rumah pengusaha telur di Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, juga menjadi sasaran kawanan rampok. Kejadian pertama sekitar pukul 03.00 WIB. Dua orang tak dikenal menerobos masuk sebuah minimarket di Desa Ciwaringin yang dalam kondisi sepi pembeli. (Baca: Saat Jam Sahur, Alfamart Ciwaringin Dirampok, Pelaku Terekam CCTV) Melihat perampok mengacung-acungkan samurai sambil mengancam akan membunuh, seorang karyawan minimarket pun lari masuk ke ruangan belakang. Karyawan itu memilih menyelamatkan diri. Karena tidak dijaga dan ditinggal kabur karyawannya, kedua peramapok dengan tenang menguras uang yang ada di mesin kasir sebesar Rp 1,2 juta. Setelah berhasil mengambil uang, para perampok pun kabur menggunakan sepeda motor. \"Saya langsung lari ke pintu belakang takut dibunuh,” kata Ibnu, karyawan yang saat itu tugas jaga kasir. Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, lima orang kawanan perampok menyatroni rumah milik Hasanudin. Komplotan itu membawa senjata tajam dan pistol rakitan. (Baca juga: Dobrak Pintu, Rampok Langsung Todong Pengusaha Telur) Tiga dari lima perampok masuk ke rumah pengusaha telur itu dengan cara mendobrak pintu depan. Kontan, para penghuni rumah kaget dan langsung terbangun. Korban dan keluarganya langsung ditodong menggunakan pistol dan senjata tajam. Setelah para penghuni rumah berhasil disekap, para perampok langsung mengacak-acak lemari mencari barang berharga milik korban. Bukan itu saja, korban Hasanudin juga disuruh menunjukkan dan membuka brankas oleh pelaku. Karena di bawah todongan pistol, Hasanudin menuruti perintah para pelaku. Setelah brangkas terbuka, pelalu mengambil uang dan perhiasan dengan total kerugian sekitar Rp 35 juta. Berhasil merampok, pelaku langsung kabur khawatir ditangkap polisi dan warga. “Mereka (perampok, red) tidak pakai penutup wajah, saya dan istri masih hafal wajah-wajah mereka. Dari logat bicaranya. Mereka bukan orang Cirebon atau Jawa. Tapi berlogat Sumatra,” ungkap Hasanudin. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: